đ˝ Membandingkan Teks Siklus Hidrologi Dengan Teks Banjir
TUGASTEKS EKSPLANASI. 1. Struktur. Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan "siklus. hidrologi". Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari. presipitasi. 1) Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/. uap dalam proses evaporasi. Tugas 3 Membandingkan Teks âSiklus Hidrologiâ dengan Teks âBanjirâ 1 Tanah longsor, badai, dan sebagainya. 2 Membuang sampah sembarangan, penggundulan hutan, hujan dengan intensitas yang tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai DAS, dll. 3 Faktor alam Intensitas hujan yang tinggi, pendangkalan sungai, penurunan tanah / dataran rendah, dll. Faktor sosial Membakar lahan untuk pemukiman, praktik ladang berpindah, eksploitasi penambangan yang besar-besaran, perubahan tata guna lahan, dll. 4 a Temperatur yang berada di bawah titik beku mengakibatkan kristal es terbentuk. Temperatur yang berada di bawah titik beku mengakibatkan Kristal es terbentuk Subjek predikator Objek b Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Struktur 1 Butir-butir air terjadi Karena Subjek predikator Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Struktur 2 Tetesan air kecil tiny droplet Yang timbul Akibat kondensasi Subjek predikator Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek Struktur 3 Berbenturan dengan Tetesan air lainnya Predikator Keterangan Struktur 4 Dan Terbawa oleh Gerakan udara Kata perangkai konjungsi penambahan Predikator Keterangan c Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0° Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju. Struktur 1 Bila temperatur Turun Sampai di bawah 0° Celsius Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek predikator Keterangan Struktur 2 Butiran air Akan berubah menjadi Salju Subjek Predikator Keterangan d Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Curah hujan yang sangat lebat Mempunyai Tetes hujan besar. subjek Predikator Objek e Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil, sebaliknya limpasan air hujan menjadi sangat besar. Struktur 1 Karena Tetes hujan berukuran Besar Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek predikator keterangan Struktur 2 Pori-pori permukaan tanah Akan tertutup Subjek Predikator Struktur 3 sehingga Infiltrasi air hujan Sangat kecil Kata perangkai konjungsi sebab-akibat Subjek keterangan Struktur 4 Sebaliknya Limpasan air hujan menjadi Sangat besar Kata perangkai konjungsi perbandingan Subjek predikator keterangan 5 No. Struktur Teks Siklus Hidrologi Teks Banjir 1. Pernyataan Umum Ada. Di paragraf 1 Ada. Di paragraf 1 2. Sebab-akibat Ada. Di paragraf 2-4 Ada. Di paragraf 2-11 pada teks, dijelaskan sebab dari banjir, akan tetapi tidak dijelaskan akibat dari banjir 3. Simpulan Tidak ada Tidak ada 6 No. Istilah Makna 1. Fisiologi Uraian atau deskripsi tentang genesis dan evolusi bentuk lahan. 2. Drainase Lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. 3. Erosi Peristiwa pengikisan padatan sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya. Akibat angin, air atau es. 4. Geofisik Ilmu tentang sifat alam bumi 5. Sedimentasi Suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cengkungan. 6. Geometri Hidrolik Ilmu yang menerangkan Bentuk penampang atau kedalaman sifat-sifat garis, sudut, bidang,dan ruang. Dengan alat ukur 7. Infiltrasi Aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. 8 Vegetasi Kehidupan dunia tumbuh-tumbuhan atau dunia tanam-tanaman. 9. Deforestasi Kegiatan penebangan hutan atau tegakan pohon sehingga lahannya dapat dialihkan untuk penggunaan hutan. 10. Degradasi Lingkungan Penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan yang dicirikan oleh tidak berfungsi secara baik komponen-komponen lingkungan sebagaimana mestinya. 7 No. Struktur Teks Banjir Teks Kekeringan 1. Penjelasan Umum Ada. Di paragraf 1 Ada. Di paragraf 1 2. Sebab-akibat Ada. Di paragraf 2-11 pada teks, dijelaskan sebab dari banjir, akan tetapi tidak dijelaskan akibat dari banjir Ada. Di paragraf 2-6 3. Kesimpulan Tidak ada Tidak ada a. Penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan. Gangguan keseimbangan hidrologis, kekeringan juga dipengaruhi oleh adanya gangguan hidrologis seperti 1 terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai DAS terutama bagian hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah; 2 kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam; 3 rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabkan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan. Kekeringan agronomis, terjadi sebagai akibat kebiasaan petani memaksakan menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang tidak mencukupi. b. Jika lahan pertanian mengalami kekeringan, para petani akan mengalami kerugian karena tanaman yang mereka tanam akan mati dan sulit mengalami pertumbuhan. Selain itu, tanah akan menjadi kering dan sulit ditanami. c. No. Penyebab terjadinya Banjir Kekeringan 1. Tidak adanya lagi tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya beristirahat dikala hujan turun. tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat resapan air tanah. akibatnya, ketika hujan tiba, tanah menjadi tergerus oleh air dan kemudian air terus meluncur tanpa adanya penghalang alami yang kemudian menyebabkan banjir. dan masih banyak lagi penyebab-penyebab banjir yang lainya. Terjadinya pergeseran daerah aliran sungai atau DAS utamanya di wilayah hulu. Hal ini membuat lahan beralih fungsi, dari vegetasi menjadi non-vegetasi. Efek dari perubahan ini aldalah sistem resapan air di atan yang menjadi kacau dan akhirnya menyebabkan kekeringan. 2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penanaman kembali pada daerah / hutan hutan yang baru di tebangi. Terjadinya kerusakan hidrologis wilayah hulu sehingga waduk dan juga saluran irigasi diisi oleh sedimen. Hal ini kemudian menjadikan kapasitas dan daya tamping menjadi drop. Cadangan air yang kurang akan memicu kekeringan parah saat musim kemarau tiba. 3. Bertumpuknya sampah pada saluran air, sehingga terjadi penyumbatan pada saluran air. persoalan agronomis atau dikenal juga dengan nama kekeringan agronomis. Hal ini diakibatkan pola tanam petani di Indonesia yang memaksakan penanaman padi pada musim kemarau dan mengakibatkan cadangan air semakin tidak mencukupi. 4. Ilegal Loging Penebangan Hutan Liar No. Akibat yang ditimbulkan oleh Banjir Kekeringan 1. Menimbulkan korban jiwa, Menimbulkan bibit penyakit dan Hilangnya harta benda. makhluk hidup akan kekurangan air sehingga dapat menyebabkan dehidrasi bahkan kematian 2. Rusaknya sarana dan prasarana Banyaknya Tanaman yang mati. d. Kekeringan Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan beberapa bulan hingga bertahun-tahun.Kekeringan umumnya diperparah penyebab lainnya antara lain Terjadinya pergeseran daerah aliran sungai atau DAS utamanya di wilayah hulu. Hal ini membuat lahan beralih fungsi, dari vegetasi menjadi non-vegetasi. Efek dari perubahan ini aldalah sistem resapan air di atan yang menjadi kacau dan akhirnya menyebabkan kekeringan, Terjadinya kerusakan hidrologis wilayah hulu sehingga waduk dan juga saluran irigasi diisi oleh sedimen. Hal ini kemudian menjadikan kapasitas dan daya tamping menjadi drop. Cadangan air yang kurang akan memicu kekeringan parah saat musim kemarau tiba,dan Penyebab kekeringan di Indonesia lainnya adalah persoalan agronomis atau dikenal juga dengan nama kekeringan agronomis. Hal ini diakibatkan pola tanam petani di Indonesia yang memaksakan penanaman padi pada musim kemarau dan mengakibatkan cadangan air semakin tidak mencukupi. Banjir Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar. peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir umumnya diperparah penyebab lainnya antara lain Curah hujan tinggi, Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut, Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit, Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai, Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai, Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai, Hutan gundul akibat penebangan hutan secara liar. Dampak atau akibat banjir antara lain sebagai berikut Rusaknya sarana dan prasarana. Air yang menggenang memasuki partikel pada dinding bangunan, apabila dinding tidak mampu menahan kandungan air maka dinding akan mengalami retak dan akhirnya jebol, Hilangnya harta benda. Banjir dalam aliran skala besar mampu menyeret apapun yang dilaluinya termasuk harta benda. Seperti kursi, kasur, meja, pakaian, dan lain sebagainya, Menimbulkan korban jiwa. Hal ini disebabkan karena arus air terlalu deras sehingga banyak penduduk yang hanyut terbawa arus, Menimbulkan bibit penyakit. Penyakit yang dapat ditimbulkan misalnya gatal-gatal. Air banjir banyak membawa kuman sehingga penyebaran penyakit sangat besar, dan Rusaknya areal pertanian. Banjir mampu menenggelamkan areal sawah. Tentu saja hal ini sangat merugikan para petani dan kondisi perekonomian negara menjadi terganggu. MembandingkanTeks Eksplanasi Banjir dan Kekeringan 1. Struktur teks. Kedua teks memiliki struktur yang sama, yaitu : a. Dan : "Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai "Kekeringan merupakan fenomena hidrologi yang paling kompleks,Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 23 4. Tugas 2 Guru menjelaskan bentuk unsur kata serapan dalam teks âSiklus Hidrologiâ Guru memberi contoh bentuk istilah asing dalam teks âSiklus Hidrologiâ Guru menjelaskan bentuk unsur serapan dalam bahasa Indonesia dalam teks âSiklus Hidrologiâ. Guru menjelaskan hubungan sebab-akibat yang dinyatakan dengan konjungsi. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang ada pada Tugas 2. 5. Tugas 3 Guru menggiring siswa membandingkan teks âSiklus Hidrologiâ dengan teks âBanjirâ. Guru meminta siswa membaca teks âBanjirâ. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan teks âBanjirâ. Guru meminta siswa membandingkan struktur teks âSiklus Hidrologiâ dan struktur teks âBanjirâ. Guru meminta siswa membaca teks âKekeringanâ. Guru meminta siswa membandingkan struktur teks âBanjirâ dengan struktur teks âKekeringanâ. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks âKekeringanâ. Kerja Sama Membangun Teks Eksplanasi No. Kegiatan Guru 1. Guru membangun konteks dengan memberikan penekanan materi kegiatan 2 adalah mendalami teks eksplanasi. Tugas 1 Guru meminta siswa menganalisis isi teks eksplanasi. Guru meminta siswa mengamati teks âPenyebab Tanah Longsorâ dan âErosiâ. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang ada pada Tugas 1. 2. Tugas 2 Guru meminta siswa mengevaluasi teks eksplanasi. Guru meminta siswa membaca teks berjudul âRatusan Warga di Malang Berebut Air Bersihâ. Guru meminta siswa menulis kalimat yang mengandung unsur sebab akibat dalam teks. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang ada pada Tugas 2. 24 Kelas XI SMAMASMKMAK 3. Tugas 3 Guru meminta siswa menginterpretasi makna teks eksplanasi. Guru menugasi siswa membaca dengan cermat teks berjudul âLumpur Lapindoâ. Guru menjelaskan hubungan sebab akibat yang terkandung dalam kalimat pada teks yang sudah dibaca. Guru meminta siswa mendiskusikan struktur teks âLumpur lapindoâ. Guru meminta siswa menjawab pertanyaan yang ada pada Tugas 3. Kerja Mandiri Membangun Teks Eksplanasi