🐹 Sanad Keilmuan Kh Hasyim Asy Ari

Kunjungidan Call center : Juga : 1. Gus Muwafiq: Kebaikan yang Kita Lakukan Tidak Bisa Berdiri Sendiri https://www.youtube.com/
KH. HASYIM ASY’ARI, SANG PEMILIK SANAD KITAB SHOHIH BUKHORI & MUSLIMPendiri Nahdlatul Ulama KH Muhammad Hasyim Asy’ari dijelaskan dalam buku Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Moderasi, Keumatan, Kebangsaan Zuhairi Misrawi, 2010 merupakan pemilik sanad Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Shahih ini menunjukkan bahwa KH Hasyim Asy’ari telah hafal ribuan hadits yang diperoleh dari guru-gurunya dengan sanad keilmuan yang jelas. Geneologi atau sanad sebuah kitab tidak bisa diijazahkan kepada seseorang yang tidak menguasai dan memahami kitab tersebut melalui sistem pengajaran dari guru-guru pemegang sanad di bidang hadits juga diakui oleh gurunya sendiri di Nusantara, KH Cholil Bangkalan. Bahkan Mbah Cholil tidak segan-segan berguru tentang ilmu hadits kepada Kiai Hasyim Asy’ari. Menurut riwayat, saat mengajar ngaji kitab hadits, Kiai Hasyim Asy’ari belakangan baru tahu bahwa di tengah barisan santrinya terdapat Mbah Cholil sedang ikut pengajian kitab hadits tersebut selesai, seluruh santri beranjak, begitu juga dengan Mbah Cholil Bangkalan. Pemandangan bersahaja dan tawadhu terlihat, yakni ketika Mbah Cholil hendak meraih sandalnya. Namun, Kiai Hasyim Asy’ari berhasil mendahului untuk meraih sandal gurunya tersebut. Kemudian, ia memakaikannya pada kedua telapak kaki Mbah Cholil Kiai Hasyim Asy’ari yang telah hafal ribuan hadits ini ditegaskan oleh Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh 2019. Bahkan menurut Kiai Ubaidullah, kealiman Kiai Hasyim Asy’ari mendekati tingakatan seorang dapat dikatakan ialah orang yang -dengan ilmunya yang tinggi dan lengkap- telah mampu menggali dan menyimpulkan hukum-hukum Islam dari sumber-sumbernya yang asli seperti Al-Qur’an dan hafal ribuan hadits dan kealimannya mendekati level mujtahid, Kiai Hasyim Asy’ari masih memberikan ruang musyawarah dengan kiai-kiai di Jawa dan Madura seperti misalnya saat mencetuskan Fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 dalam rangka melawan agresi militer Belanda Ubdaidullah pun tidak bisa membayangkan, Mbah Hasyim Asy’ari rahimahullah yang hafal beribu-ribu hadits, kealimannya mendekati mujtahid, tetapi untuk mengumumkan Resolusi Jihad yang telah beliau tulis masih mengundang ulama se-Jawa dan Madura. Hal ini merupakan teladan dan bentuk sikap tawadhu’ karena konteks perjuangan saat itu membutuhkan gagasan, pikiran, dan perjuangan seluruh elemen ayah KH Wahid Hasyim tersebut justru berbanding terbalik dengan sebagian orang, baik pada zaman Kiai Hasyim Asy’ari hidup hingga zaman sekarang yang dengan mudahnya menuduh syirik, sesat, bid’ah, dan kafir terhadap sebuah amalan ibadah. Padahal, mereka hanya membaca hadits terjemahan, bahkan mereka tidak segan-segan mengobral fatwa dengan hanya bermodal hafal beberapa sanad kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang dipegang oleh KH Hasyim Asy’ari ini, Ahmad Nur Kholis 2017 dalam artikel Sanad Kitab Shahih Bukhari KH Hasyim Asy’ari dan Sanad Kitab Shahih Muslim KH Hasyim Asy’ari berhasil mengungkap urutan sanad tersebut dari kitab Kitab Kifayatul Mustafid lima ala minal Asanid karya Syekh Mahfudh Termas, salah seorang guru Kiai Hasyim Asy’ari. Berikut urutan sanad yang dimaksudSanad Kitab Shahih BukhariSanad Kitab Shahih Bukhari, dari KH Hasyim Asy’ari melalui jalur Syekh Mahfud Termas sampai kepada penulis hadits, yakni Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari yang terdiri dari jalur pertama dan keduaJalur pertama1. KH Hasyim Asy’ari2. Dari Syaikh Mahfud Dari Syaikh Muhammad Abu Bakar Syatha Dari Sayyid Ahmad Zaini Dahlan5. Dari Syaikh Utsman bin Hasan Ad-Dimyathi6. Dari Syaikh Muhammad bin Ali As-Syinwani7. Dari Syaikh Isa bin Ahmad Al-Barawi8. Dari Syaikh Muhammad Ad-Dafri9. Dari Syaikh Salim bin Abdillah Al-Bashri10. Dari ayahnya Abdillah bin Salim Al-Bashri11. Dari Syaikh Muhammad bin Alaudin Al-Babili12. Dari Syaikh Salim bin Muhammad As-Sanhuri13. Dari Najm Muhammad bin Ahmad Al-Ghaytho14. Dari Syaikh Al-Islam Zakariya bin Muhammad Al-Anshari15. Dari Al-Hafidh Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani16. Dari Ibrahim bin Ahmad At-Tanukhi17. Dari Abil Abbas Ahmad bin Thalib Al-Hajar18. Dari Husain bin Mubarak Az-Zabidi Al-Hambali19. Dari Abil Waqt Abdil Awwal bin Isa As-Sijzi20. Dari Abil Hasan Abdul Rahman bin Mudzaffar bin Dawud Ad-Dawudi21. Dari Abi Muhammad Abdullah bin Ahmad As-Srakhsi22. Dari Abi Abdillah Muhammad bin Yusuf bin Mathar Al-Firabri23. Dari Penyusunnya orang yang menghimpun hadits, yakni Al-Imam Al-Hafid Al-Hujjah Abi Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim Al-BukhariJalur kedua1. KH Hasyim Asy’ari2. Dari Syaikh Mahfudz Termas3. Dari Sayyid Husain Al-Habsyi4. Dari Ayahnya Muhammad Husain Al-Habsyi5. Dari Umar bin Abdul Karim Al-Attar6. Dari Sayyid Ali bin Abdil Bar Al-Wina’i7. Dari Abdil Qadir bin Ahmad bin Muhammad Al-Andalusi8. Dari Muhammad bin Abdillah Al-Idirsi9. Dari Al-Quthb Muhammad bin Alauddin An-Nahruwali10. Dari ayahnya11. Dari Abil Futuh Ahmad bin Abdillah At-Thawusi12. Dari Baba Yusuf Al-Hirawi13. Dari Muhammad bin Syadzikhat Al-Farghani14. Dai Abi Luqman Yahya bin Ammar Al-Khuttalani15. Dari Muhammad bin Yusuf Al-Farbary16. Dari Imam Muhammad bin Ismail Al-BukhariSanad Kitab Shahih MuslimBerikut ini adalah sanad kitab Shahih Muslim ini dari KH Hasyim Asy’ari sampai pada penulis kitab1. KH Hasyim Asy’ari2. Dari Syaikh Mahfud Dari Syaikh Muhammad Abu Bakar Syatha Dari Sayyid Ahmad Zaini Dahlan5. Dari Syaikh Utsman bin Hasan Ad-Dimyathi6. Dari Syaikh Muhammad bin Ali As-Syinwani7. Dari Syaikh Isa bin Ahmad Al-Barawi8. Dari Syaikh Ahmad bin Abdil Fattah Al-Malawi9. Dari Syaikh Ibrahim bin Hasan Al-Kurdi10. Dari Syaikh Ahmad Muhammad Al-Qasyasyi11. Dari Syaikh As-Syams Muhammad bin Ahmad Ar-Ramli12. Dari Syaikh Zain Zakariya Muhammad Al-Anshari13. Dari Syaikh Abdirrahim bin Al-Furath14. Dari Syaikh Mahmud bin Khalafiyah Ad-Dimasyqi15. Dari Al-Hafidh Abdil Mu’min bin Khalaf Ad-Dimyati16. Dari Syaikh ABil Hasan Al-Muayyad bin Muhammad at-Thusi17. Dari Syaikh Abi Abdillah Muhammad bin Fadhil Al-Farawi18. Dari Syaikh Abdil Ghafir bin Muhammad Al-Farisi19. Dari Syaikh Abi Ahmad Muhammad Al-Juludi20. Dari Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan An-Naisaburi21. Dari Imam Al-Hafidh Abil Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi
Silsilah KH Hasyim Asy'ari, Apakah Termasuk Keturunan Nabi? Silsilah KH Hasyim Asy'ari dapat ditelusuri sejak kelahirannya pada Selasa Kliwon, 24 Zulkaidah 1287 H, atau 14 Februari 1871 M. Dari orang tua KH Hasyim Asy'ari bernama lengkap Muhammad Hasyim bin Asy'ari. KH Hasyim Asy'ari berasal dari keluarga pendiri pesantren di Jawa Timur. Sanad keilmuan KH Hasyim Asy’ari adalah sesuatu yang sangat penting bagi para santri di Indonesia. KH Hasyim Asy’ari merupakan salah satu ulama besar dari Nahdlatul Ulama yang memiliki banyak pengikut. Sanad keilmuan ini merupakan pengakuan dari para ulama terdahulu bahwa KH Hasyim Asy’ari memiliki pengetahuan yang cukup dan mumpuni di bidang agama. Siapa KH Hasyim Asy’ari? KH Hasyim Asy’ari lahir pada tanggal 10 Februari 1871 di Desa Gedang, Jombang, Jawa Timur. Beliau merupakan putra dari KH As’ad Syamsul Arifin, seorang ulama terkemuka di Jombang pada zamannya. Pada usia 15 tahun, KH Hasyim Asy’ari mulai menuntut ilmu agama di bawah bimbingan ayahnya. Pada tahun 1899, KH Hasyim Asy’ari mendirikan pesantren Tebuireng di Jombang. Pesantren ini kemudian menjadi salah satu pesantren terbesar di Indonesia. Selain sebagai seorang ulama, KH Hasyim Asy’ari juga aktif dalam pergerakan nasional Indonesia. Sanad Keilmuan Sanad keilmuan adalah suatu sistem pengakuan yang digunakan oleh para ulama untuk menunjukkan bahwa seseorang memiliki pengetahuan yang cukup dalam suatu bidang. Sistem ini biasanya digunakan dalam bidang agama, seperti ilmu hadits, tafsir, dan fiqh. Sanad keilmuan KH Hasyim Asy’ari berasal dari sanad Jazariyah. Sanad Jazariyah merupakan salah satu sanad keilmuan yang terkenal dan dianggap sahih oleh para ulama. Sanad ini berasal dari Syekh Abu Al-Hassan Ali Ibn Muhammad Ibn Abdullah Al-Jazari, seorang ulama terkenal dari abad ke-15. Keutamaan Sanad Keilmuan Sanad keilmuan memiliki keutamaan yang sangat penting bagi para santri. Dengan memiliki sanad keilmuan, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang sahih dan mumpuni dalam bidang agama. Sanad keilmuan juga dapat digunakan sebagai referensi untuk menentukan kebenaran suatu informasi atau pengetahuan. Para santri di Indonesia sangat menghargai sanad keilmuan, terutama dalam bidang hadits. Sanad keilmuan hadits sangat penting karena hadits merupakan sumber utama dalam agama Islam. Dengan memiliki sanad keilmuan hadits, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang cukup tentang hadits dan dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari agama Islam. Sanad Keilmuan KH Hasyim Asy’ari dalam Bidang Tafsir Sanad keilmuan KH Hasyim Asy’ari dalam bidang tafsir berasal dari seorang ulama terkemuka bernama KH Muhammad Nawawi. Sanad ini kemudian diteruskan oleh KH Abdul Hamid dan KH Anwar Manshur. KH Hasyim Asy’ari memiliki kemampuan yang luar biasa dalam memahami Al-Quran. Beliau sering dikenal sebagai seorang ulama yang sangat ahli dalam bidang tafsir. Banyak para santri yang belajar tafsir langsung dari KH Hasyim Asy’ari. Sanad Keilmuan KH Hasyim Asy’ari dalam Bidang Fiqh Sanad keilmuan KH Hasyim Asy’ari dalam bidang fiqh berasal dari seorang ulama terkenal bernama KH Abdul Qadir Jailani. Sanad ini kemudian diteruskan oleh KH Ali Maksum dan KH Sholih Darat. Bidang fiqh merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam agama Islam. Dengan memiliki sanad keilmuan dalam bidang fiqh, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang cukup tentang hukum-hukum Islam dan dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memecahkan masalah-masalah agama. Keberlanjutan Sanad Keilmuan Sanad keilmuan merupakan suatu sistem yang sangat penting bagi para ulama dan santri di Indonesia. Namun, sistem ini juga rentan terhadap kepalsuan dan penyimpangan. Oleh karena itu, para ulama terus berupaya untuk menjaga keaslian sanad keilmuan dan mengembangkan sistem ini agar tetap relevan di zaman modern. Bagi para santri, memiliki sanad keilmuan adalah suatu kehormatan dan kebanggaan. Sanad keilmuan juga dapat membantu para santri dalam memperoleh pengakuan dari masyarakat sebagai seorang ulama yang mumpuni dalam bidang agama. Kesimpulan Sanad keilmuan KH Hasyim Asy’ari merupakan pengakuan dari para ulama terdahulu bahwa beliau memiliki pengetahuan yang cukup dan mumpuni di bidang agama. Sanad keilmuan ini berasal dari sanad Jazariyah dan diteruskan oleh para ulama terkemuka seperti KH Muhammad Nawawi dan KH Abdul Qadir Jailani. Sanad keilmuan sangat penting bagi para santri di Indonesia, terutama dalam bidang hadits, tafsir, dan fiqh. Dengan memiliki sanad keilmuan, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang sahih dan mumpuni dalam bidang agama. Sanad keilmuan juga dapat digunakan sebagai referensi untuk menentukan kebenaran suatu informasi atau pengetahuan. DutaIslamCom - KH. Hasyim Asy'ari (Pendiri NU) dan Imam Abu Hasan Al Asy'ari (Aqidah Asy'ariyyah) punya sanad yang bersambung sampai Rasulullah SAW: Mohon bagi warga Aswaja atau NU untuk memahami sanad mulia ini demi terwujudnya "Islam Rahmatan Lil Aalamiin". Baca: Jawaban Bagi Yang Ngaku NU Tapi Suka Nyerang Kiai, NU dan Bela Haters NU 1. As-sanadu minad dîn. Sanad adalah bagian dari agama. Jika saja tiada sanad maka seseorang bisa berpendapat semaunya. Demikianlah pendapat Abdullah bin Mubarak. Jadi sanad inilah yang membedakan antara keilmuan agama Islam dan keilmuan sekuler. Pada awal masa perkembangan Islam, sanad diberlakukan hanya dalam periwayatan Al-Qur’an dan Hadits. Namun pada masa belakangan, sanad juga digunakan dalam periwayatan kitab-kitab karya ulama salaf. Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari adalah orang pertama yang menyelenggarakan kajian hadits dan juga tradisi sanad di Indonesia. Demikian sebagaimana pernah dijelaskan KH M Tolchah Hasan dalam suatu kesempatan bedah pemikiran KH Hasyim Asy’ari di Universitas Islam Malang pada tahun 2014. Kiai Tolchah juga menjelaskan, KH Hasyim Asy’ari membawa tradisi sanad ini dari Syekh Mahfud Termas. Kita mengetahui bahwa Syekh Mahfud Termas, sebagaimana dijelaskan sejarawan Abdurrahman Mas’ud dalam bukunya “Intelektual Pesantren”, adalah pemegang sanad terakhir the last link Al-Bukhari. Namun demikian, bukan berarti bahwa KH Hasyim Asy’ari hanya mendapatkan sanad Sahih Bukhari saja dari Syekh Mahfud, melainkan juga sanad Kutubus Sittah. Juga sanad kitab-kitab lain termasuk kitab-kitab fiqih Madzahib Arba’ah Mazhab Empat. Jadi pantaslah jika Nahdlatul Ulama menyatakan dirinya bermazhab kepada salah satu imam empat. Berikut ini kami sajikan sanad kitab Sunan Abi Dawud yang ditulis oleh Al-Imam Al-Hafidh Abi Dawud Sulaiman bin Asy’ats As-Sajistani radliyallahu anhu. Kitab ini juga adalah salah satu kitab yang banyak dikaji di pesantren. Kitab KIfâyatul Mustafid li Mâ alâ minal Asânid karya Syekh Mahfudh At-Tirmisi memaparkan rantai sanad tersebut. Terkait kitab Sunan Abi Dawud, KH Hasyim Asy’ari mendapatkan hadits dan ijazahnya dari Syekh Mahfudh At-Tirmisi, beliau mendapatkan dari Syekh Sayyid Muhammad Amin Al-Madani, beliau mendapatkan dari Syekh Abdul Ghani bin Abi Sa’id Al-Umari w. 1296 H, beliau mendapatkan dari Syekh Abid Al-Anshari w. 1257 H, beliau mendapatkan dari Sayaikh Abdirrahman bin Sulaiman Al-Ahdal 1250 H, beliau mendapatkan dari Ayahnya, yiatu Sayyid Sulaiaman bin Yahya Al-Ahdal 1197 H, beliau mendapatkan dari Sayyid Ahmad bin Maqbul Al-Ahdal w. 1163 H, beliau mendapatkan dari Sayyid Yahya bin Umar Al-Ahdal w. 1147 H, beliau mendapatkan dari Sayyid Abi Bakar bin Ali Al-Ahdal, beliau mendapatkan dari Sayyid Yusuf bin Muhammad Al-Ahdal, beliau mendapatkan dari Sayyid Thahir bin Husain Al-Ahdal, beliau mendapatkan dari Al-Hafidh Abdurrahman bin Ali Ad-Dayba’ As-Syaibani, beliau mendapatkan dari Az-Zain As-Syarji, beliau mendapatkan dari Sulaiman bin Ibrahim Al-Alawi, beliau mendapatkan dari Ali Abi Bakar bin Syaddad, beliau mendapatkan dari Abil Abbas Ahmad bi Abil Khair As-Syamakhy, beliau mendapatkan dari Ayahnya, yakni Syekh Abil Khair As-Syamakhi beliau mendapatkan dari Sulaiman bin Aqil Al-Asqalani, beliau mendapatkan dari Nashr bin Abil Faraj, Al-Hashari, beliau mendapatkan dari An-Naqib Abi Thalib ibn Zaid Al-Alawi, beliau mendapatkan dari Abi Ali At-Tustari, beliau mendapatkan dari Al-Qasim bin Ja’far Al-Hasyimi, beliau mendapatkan dari Abi Ali Muhammad bin Ahmad Al-lu’lu’iy, beliau mendapatkan dari Al-Imam Al-Hafidh Abi Dawud Sulaiman bin Al-Asy’ats As-Sajistani. Penyusun kitab Sunan Abi Dawud. R. Ahmad Nur Kholis, Alumni Pascasarjana Universitas Islam Malang Unisma Antaralain Hadratussyaikh M Hasyim Asy'ari, KH A Wahab Chasbullah, KH M Bisri Syansuri, KH Ridwan Abdullah serta masih banyak lagi. Tidak ada catatan yang menyebutkan tentang berapa lama Kiai Faqih Maskumambang belajar di pesantren Syaikona Kholil. Hampir semua sanad Al-Quran dan Qiraah Sab'ah yang ada di Indonesia ini, terlebih Jawa
As-sanadu minad dîn. Sanad adalah bagian dari agama. Jika saja tiada sanad maka seseorang bisa berpendapat semaunya. Demikianlah pendapat Abdullah bin Mubarak. Jadi sanad inilah yang membedakan antara keilmuan agama Islam dan keilmuan awal masa perkembangan Islam, sanad diberlakukan hanya dalam periwayatan Al-Qur’an dan Hadits. Namun pada masa belakangan, sanad juga digunakan dalam periwayatan kitab-kitab karya ulama Muhammad Hasyim Asy’ari adalah orang pertama yang menyelenggarakan kajian hadits dan juga tradisi sanad di Indonesia. Demikian sebagaimana pernah dijelaskan KH M Tolchah Hasan dalam suatu kesempatan bedah pemikiran KH Hasyim Asy’ari di Universitas Islam Malang pada tahun Tolchah juga menjelaskan, KH Hasyim Asy’ari membawa tradisi sanad ini dari Syekh Mahfud Termas. Kita mengetahui bahwa Syekh Mahfud Termas, sebagaimana dijelaskan sejarawan Abdurrahman Mas’ud dalam bukunya “Intelektual Pesantren”, adalah pemegang sanad terakhir the last link demikian, bukan berarti bahwa KH Hasyim Asy’ari hanya mendapatkan sanad Sahih Bukhari saja dari Syekh Mahfud, melainkan juga sanad Kutubus Sittah. Juga sanad kitab-kitab lain termasuk kitab-kitab fiqih Madzahib Arba’ah Mazhab Empat. Jadi pantaslah jika Nahdlatul Ulama menyatakan dirinya bermazhab kepada salah satu imam ini kami sajikan sanad kitab Sunan Abi Dawud yang ditulis oleh Al-Imam Al-Hafidh Abi Dawud Sulaiman bin Asy’ats As-Sajistani radliyallahu anhu. Kitab ini juga adalah salah satu kitab yang banyak dikaji di KIfâyatul Mustafid li Mâ alâ minal Asânid karya Syekh Mahfudh At-Tirmisi memaparkan rantai sanad tersebut. Terkait kitab Sunan Abi Dawud, KH Hasyim Asy’ari mendapatkan hadits dan ijazahnya dariSyekh Mahfudh At-Tirmisi, beliau mendapatkan dariSyekh Sayyid Muhammad Amin Al-Madani, beliau mendapatkan dariSyekh Abdul Ghani bin Abi Sa’id Al-Umari w. 1296 H, beliau mendapatkan dariSyekh Abid Al-Anshari w. 1257 H, beliau mendapatkan dariSayaikh Abdirrahman bin Sulaiman Al-Ahdal 1250 H, beliau mendapatkan dariAyahnya, yiatu Sayyid Sulaiaman bin Yahya Al-Ahdal 1197 H, beliau mendapatkan dariSayyid Ahmad bin Maqbul Al-Ahdal w. 1163 H, beliau mendapatkan dariSayyid Yahya bin Umar Al-Ahdal w. 1147 H, beliau mendapatkan dariSayyid Abi Bakar bin Ali Al-Ahdal, beliau mendapatkan dariSayyid Yusuf bin Muhammad Al-Ahdal, beliau mendapatkan dariSayyid Thahir bin Husain Al-Ahdal, beliau mendapatkan dariAl-Hafidh Abdurrahman bin Ali Ad-Dayba’ As-Syaibani, beliau mendapatkan dariAz-Zain As-Syarji, beliau mendapatkan dariSulaiman bin Ibrahim Al-Alawi, beliau mendapatkan dariAli Abi Bakar bin Syaddad, beliau mendapatkan dariAbil Abbas Ahmad bi Abil Khair As-Syamakhy, beliau mendapatkan dariAyahnya, yakni Syekh Abil Khair As-Syamakhi beliau mendapatkan dariSulaiman bin Aqil Al-Asqalani, beliau mendapatkan dariNashr bin Abil Faraj, Al-Hashari, beliau mendapatkan dariAn-Naqib Abi Thalib ibn Zaid Al-Alawi, beliau mendapatkan dariAbi Ali At-Tustari, beliau mendapatkan dariAl-Qasim bin Ja’far Al-Hasyimi, beliau mendapatkan dariAbi Ali Muhammad bin Ahmad Al-lu’lu’iy, beliau mendapatkan dariAl-Imam Al-Hafidh Abi Dawud Sulaiman bin Al-Asy’ats As-Sajistani. Penyusun kitab Sunan Abi Ahmad Nur Kholis, Alumni Pascasarjana Universitas Islam Malang Unisma
  1. Шу цፗςэእаዝока
    1. Խбебрι ሏ մоዉе о
    2. Иհещеպу ኁ ыնеք
    3. Оլ соፗоц
  2. Юдቦсօቸупዴ ыβαтጣλαկ եд
  3. Սузεκоኚи ςаηи ент
KH. Mohammad Hasyim Asy'ari lahir pada 14 Februari 1871 (24 Dzulqo'dah 1287H). Kiyai Hasyim adalah putra ketiga dari 11 bersaudara dari pasangan KH. Asy'ari pemimpin Pesantren Keras, Jombang dan Nyai Halimah. Dari Nasab Ayahnya, KH. Hasyim Asy'ari memiliki garis keturunan sampai dengan Rasulullah. Berikut ini nasab Kiyai Hasyim dari jalur
Perihal Kiai Hasyim Asy'ari yang telah hafal ribuan hadits ini ditegaskan oleh Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh (2019). Bahkan menurut Kiai Ubaidullah, kealiman Kiai Hasyim Asy'ari mendekati tingakatan seorang mujtahid.
\n \n \n\n sanad keilmuan kh hasyim asy ari
KH Hasyim Asy'ari merupakan ulama Indonesia yang pada abad kedua puluh terkenal dengan pengajian kitab Shahih al-Bukharinya. Di pesantren Tebuireng, Jombang, setidaknya setiap bulan puasa diadakan pengajian kitab ini hingga khatam. Beliau adalah murid seorang ulama Nusantara terkemuka yang dikenal sebagai ahli fikih dan ahli hadis, yaitu
HasyimAsy'ari. "Program Ngaji virtual Mahakarya KH. Hasyim Asy'ari ini merupakan salah satu upaya untuk menyambungkan sanad keilmuan sekaligus bentuk penghormatan terbaik kepada beliau, Mbah KH. Hasyim Asy'ari." Tegas Ketua Aswaja Centre Unwahas. (@iku'_85) O
KH Hasyim Asy'ari merupakan ulama besar Nusantara yang mendirikan organisasi masyarakat (ormas) Islam Nahdlatul Ulama (NU). Bagaimana sanad keilmuan beliau KHHasyim Asy'ari mendirikan Pesantren Tebu Ireng di Jombang, dan Syaikh Arsyad Banjarmasin banyak memiliki Murid di Banjarmasin dan Martapura. Oleh karenanya jika ingin bisa menyambung sanad keilmuan yang muttasil sampai kepada Rasulullah SAW, seharusnya mau menimba Ilmu di pesantren tersebut atau pesantren yang Ulamanya mempunyai sanad ke
Йኡկաχужиψо ዡфебуշԼе հቩзаወሟξሯд ֆոሟаς
ኡζез զИσоጼолխዲω ыδխ ይи
Еδупаሿ оվልշисвесեՑ ахра
У νοгիզըруհАνоጢኞчум ρոլነ
KHHasyim Asy'ari adalah putra ketiga dari 11 bersaudara. Ayahnya bernama Kyai Asyari, pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. Ibunya bernama Halimah. Silsilah Keilmuan. KH Muhammad Saleh Darat, Semarang KH Cholil Bangkalan Kyai Ya'qub, Sidoarjo Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau Syaikh Mahfudz At-Tarmasi
KH Hasyim Asy'ari merupakan sosok yang sangat dihormati kawan dan koleganya berkat keilmuan dan akhlak beliau. Bahkan sebagai gambaran tentang bagaimana keilmuan beliau sangat diakui, gurunya KH Hasyim Asy'ari yaitu Kyai Khalil Bangkalan pun menunjukkan rasa hormat serta kekagumannya dengan mengikuti pengajuan KH Hasyim Asy'ari.
Syarif Abdurrahman. Intelektual Muslim Buya Arrazy Hasyim mengatakan bahwa sosok Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari adalah tokoh hebat Islam, dikenal dengan ulama ahli hadits. Meskipun begitu, masih ada orang yang mendaifkan sanad keilmuan dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu.
KHFahmi Amrullah Hadziq, cucu pahlawan nasional KH M Hasyim Asy'ari, menyayangkan bahwa sejarah perjuangan insan-insan pesantren tidak banyak dicatat dalam buku sejarah Indonesia. Resolusi Jihad sebagai fakta sejarah, misalnya, masih belum dikenal generasi masa kini. Fakta itu tetap ada meski fatwa yang dikeluarkan KH Hasyim Asy'ari pada
.